Karena Cinta

Sabtu, 23 Januari 2010

ADS

Tgl 20-22 Januari 2010 adalah hari yang mengoncangkan Kemayoran. Umbul-umbul Prudential dipasang disepanjang jalan Kemayoran yang menuju ke PRJ, dipakai untuk berkumpulnya para agen Asuransi Prudential yang ingin mengikuti seminar. Banyak pembicara-pembicara terkenal dari luar negeri dan dalam negeri. Antara lain : Michelle Thor dari Singapore, Robert Young dari Singapore dan Hawari dari Yogjakarta dan masih ada beberapa pembicara yang lain. Para pembicara membagikan ilmu mereka dengan gaya mereka masing-masing.

Michelle Thor, kelihatan masih seperti anak-anak. Tubuhnya mungil, ia memakai rok sedengkul berwarna putih dengan atasan t shirt lengan panjang bewarna senada. Cara bicaranya perlahan dengan bahasa Inggris Singapore dengan penterjemah dari Prudential. Semua nasabahnya didapat dari hasil kanvasing. Tidak perduli panas, tidak perduli hujan. Maju trus dengan target perhari 20 juta API. Hasilnya benar-benar mengagumkan. Jumlah nasabahnya sebanyak 1.500 orang dalam 1 tahun. Michelle menjelaskan trik-trik dalam mencari nasabah.
Ia ceritakan juga masa kecilnya yang sebenarnya pembangkang. Saat ia masih kecil ayahnya meninggal karena sakit kanker Paru. Ibunya struk 1/2 badan (dari pinggang ke bawah). Ia adalah anak satu-satunya. Akhirnya ia tinggal dengan pamannya yang mempunyai seorang anak laki-laki. Tapi pamannyapun meninggal karena penyakit kanker paru juga. Kemudian Michelle dan ibunya tinggal bersama bibi dan anak bibinya. Michelle menyesalkan keluarganya yang tidak mempunyai asuransi saat itu. Maka dari itu ia benar-benar bekerja keras agar bisa membantu banyak orang. Dalam berbicara kelihatan sekali Michelle adalah orang yang sabar. Saat ia bicara, entah mengapa sempat juga aku menitikkan air mata. Entah karena terharu pada kehidupan keluarganya atau terharu karena kerja keras wanita lemah lembut tersebut hingga menghasilkan sesuatu yang fantastik.

Robert Young adalah seorang laki-laki setengah baya dengan pakaian yang santai. T shirt lengan pendek dan celana panjang hitam yang katanya sudah berumur 10 tahun, tapi masih tetap dipakainya.
Robert Young mantan seorang Pramugara Singapore Airlines. Saat ia sedang benar-benar susah ia masuk menjadi agen Prudential dan hasilnya luar biasa. Sampai saat ini uang yang sudah terkumpul sekitar 40 M. Luar Biasa !.
Ia membagi-bagikan uangnya pada siapa saja yang ikut andil menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukannya.
Robert Young mengajarkan bagaimana kita harus Saving money (menabungkan 10-20 % dari penghasilan bulanan saat kita menerima gaji) karena itu adalah persedian hari tua kita. Karena kita tidak boleh miskin disaat tua. Kenapa ? Karena kalau kita tua, rambut kita akan menipis, gigi banyak yang ompong, kalau kita miskin kita tidak dapat membeli rambut palsu atau memasang gigi palsu . Dan kalau kita tua tidak ada warisan untuk anak dan cucu, kita tidak akan menjadi kebanggaan mereka.
Robert Young juga mengajarkan bagaimana membedakan asset dan Liability. Kita harus pandai-pandai menahan diri dalam pengeluaran. Tanyakan dulu apakah pantas kita membeli suatu barang yang mahal disaat kita belum mempunyai uang banyak (kaya). Apalagi barang tersebut tidak terlalu perlu. Jangan mempergunakan kartu kredit untuk hal-hal yang bersifat konsumtif. Pinjaman hanya boleh untuk membeli rumah.
Pokoknya, Robert mengupas semua hal tentang menghemat uang dengan gaya bicara yang benar-benar lucu, hingga membuat semua audiens tertawa. Tidak ada yang ngantuk sejak ia mulai bicara hingga selesai.

Hawari, seorang pembicara sukses dari Djogjakarta. Berasal dari kampung dan orang tuanya seorang pegawai negri yang pernah dihina oleh tetangganya. Untuk itulah ia bekerja keras untuk membuktikan ketetangganya bahwa anak dari orang yang dihinanya dulu sudah berhasil. Memiliki 10 agency dibeberapa kota. Ia ceritakan kiat-kiatnya memprospek orang hingga orang tersebut benar-benar merasa butuh akan asuransi.
Hawari katakan kita tidak boleh cepat berputus asa sebagai agen asuransi. Ada seorang agennya yang sudah 8 kali mengikuti ujian AAJI (ujian Pemerintah yang harus dilakukan utk menjadi agen) baru lulus. Ia tidak putus asa. Coba lagi dan coba lagi, akhirnya lulus. Sekarang Agen tersebut telah menjadi AM (Agency Manager). Benar-benar luar biasa! "Kalau saat itu agen tersebut menyerah, apakah ia bisa menjadi AM sekarang?" tanyanya.
Hawari juga menceritakan tentang salah satu agennya yang sudah mempunyai penghasilan puluhan juta tetapi lupa diri. Uangnya dipakai untuk foya-foya dan akhirnya bangkrut.
Untuk itulah kita harus selalu benar dalam hidup ini. Karena banyak uang dapat membuat kita lupa diri. Gunakanlah uang untuk hal-hal yang berguna.

Baru pertama kalinya aku ikut ADS. Hari pertama Tgl 20 Januari, pelantikan agen yang naik tingkat menjadi Unit Manager (1.480 orang), Senior Unit Manager (400 orang), Agency Manager (100 orang).
Dari salah seorang Unit Manager tertera nama Anastasia Krizia Lie, Seorang anak wanita muda berusia 25 tahun. Ceria, dengan Jas hitam dan rok hitam serta sepatu tingginya. Ia dikalungi bunga anggrek berwarna unggu. Apa yang diinginkannya tercapai sudah. Tersenyumlah Krizia.... Mama bangga padamu. Tapi ada satu hal yang harus kamu ingat. Beban dipundakmu semakin berat. Berusahalah lebih keras di tahun 2010 ini. Agar di Groupmu terbentuk Team yang solid. Team yang dapat bekerja sama dengan baik. Mama selalu berdoa untuk keberhasilanmu. Salam Sukses !

Jumat, 15 Januari 2010

To : My Lovely Dad

Tahun berganti begitu cepat. Tanpa terasa 4 tahun sudah ayahku meninggalkan aku, ibu serta saudara-saudaraku.
Ayah yang begitu mengasihi kami, ayah yang begitu bertanggung jawab terhadap keluarga. Perjuangan ayah tanpa mengenal lelah. Dari satu dagangan berganti kedagangan lain hanya untuk dapat menyekolahkan kami 7 orang anak-anaknya.

Ayahku lahir sebagai anak yatim. Karena ayahnya sudah meninggal dunia saat ia dilahirkan. Kakak-kakaknya yang membantu membesarkannya dari hasil membuat genteng dan batu bata. Sejak kecil, ayahku tidak pernah bersekolah. Ia sudah bekerja sejak masih kecil. Berjualan rokok asongan yang dibawanya pada sebuah box kayu yang diikatkan seutas tali yang digantungkan dileher. Disaat anak-anak lain bersekolah ayahku harus mencari uang. Ayahku tidak pernah membuang-buang kesempatan untuk mendengarkan dan melihat dari luar kelas saat guru mengajari anak-anak yang bersekolah. Dari situ ia dapat belajar hingga ia bisa membaca dan menulis.
Tulisan ayahku bagus, tulisan latin yang rapih karena ayahku menuliskan dengan sangat perlahan dan sepertinya benar-benar dihayati sekali saat menulis. Seringkali aku tidak sabaran bila melihat ayahku menulis. Tidak ada orang lain yang percaya bila ayahku mengatakan bahwa ia tidak pernah mengenyam pendidikan disekolah.

Ayahku berdagang dan berdagang. Disaat musim kue bulan, ayahku berdagang kue bulan. Disaat waktunya lebaran atau tahun baru imlek, ayahku berdagang kembang api atau petasan. Hingga pada saat aku masih kecil, tanganku pernah terluka kena petasan karena aku tidak melemparkan petasan itu disaat sumbunya sudah menyala. Aku menangis, dan kini aku menjadi trauma bila melihat orang bermain petasan.

Ayahku adalah seorang ayah yang benar-benar tidak suka keributan. Aku tidak pernah mendengar ayahku bertengkar dengan ibuku. Ayah dan ibuku adalah orang tua yang benar-benar mesra. Dari aku kecil hingga aku besar dan kemudian aku berkeluarga, tidak pernah aku mendengar orang tuaku bertengkar. Aku tahu ayah marah dengan ibu disaat ayah tidak makan atau tidak minum disaat ibu menyiapkan makan atau minum untuk ayah. Marahnya ayah tidak pernah lama. Setelah itu ayah dan ibu berbaikan kembali.

Ayah menyekolahkan anak-anaknya disekolah swasta yang bagus. Karena menurut ayah, dengan menyekolahkan anak-anaknya disekolah yang bagus, anak-anaknya akan mempunyai teman-teman yang bagus. Bagus dalam arti orang yang berada. Hingga anak-anaknya nanti termotivasi untuk menjadi orang yang berada atau sukses.
Ayah memperbaiki rumah mulai dari lantai tanah yang sering kali basah atau becek diperbaiki dengan memasang keramik. Bagian rumah yang rusak diperbaiki sedikit demi sedikit hingga rumah menjadi nyaman. Ayah katakan bahwa ia membuat rumah menjadi lebih nyaman agar anak-anaknya tidak malu bila membawa teman datang ke rumah.
Pokoknya.... ayahku adakah ayah yang jempolan.

Ayah tidak pernah memukul anak-anaknya sejak kecil. Ia akan memanggil anak-anaknya disaat anak-anaknya bersalah. Diajaknya duduk berhadapan atau diajaknya jalan-jalan sambil menasihatinya dengan nada perlahan, dengan nada yang benar-benar sabar.
Kami 7 bersaudara selalu dinasehati untuk selalu saling mengasihi. Saling berbagi. Banyak dibagi banyak, sedikit dibagi sedikit. Semua harus kebagian sama rata.


Ayah meninggalkan kami semua disaat berusia 76 tahun. Rasanya umur 76 tahun masih belum cukup bagi kebersamaan kami. Kami masih ingin merasakan ayah bersama kami disaat salah satu dari kami yang berulang tahun.
Melihat mata ayah yang berkaca-kaca bila kami kumpul bersama. Ia akan merasakan begitu terharu dan kesenangan yang amat sangat saat kami berkumpul bersama.
Kebagiannya yang terakhir dikatakannya pada seorang tetangga rumah bahwa ia sudah merasa bahagia karena cucunya sudah bekerja dan dapat membelikannya pakaian dan mengajaknya jalan-jalan ke mal.
Ia sudah merasa bahagia disaat ia sudah dilahirkan kembali, yaitu saat ia telah dibaptis.
Satu bulan setelah dibaptis, tepatnya pada tanggal 15 Januari 2006 Ayahku telah dipanggil olehNya.
Kami sekeluarga merasa berduka.
Ayah yang begitu kami sayangi, yang telah banyak memberi pelajaran yang baik untuk kami anak-anaknya.

Untuk itu, kami semua berdoa agar ayah memperoleh kehidupan yang lebih baik dari kehidupannya di dunia.
Apa yang sudah diberikan ayah selama hidupnya masih terpatri dihati sanubari kami.
Semoga, kami semua sebagai anak-anak, cucu-cucunya mempunyai sifat yang baik seperti ayah.

Jumat, 08 Januari 2010

F B, FB......

Ada yang mengatakan, dengan adanya Face Book yang jauh menjadi dekat, yang dekat menjadi jauh. Apakah benar demikian?......

Beberapa bulan yang lalu, harian Kompas memuat keluhan beberapa orang ibu tentang suaminya yang sudah tidak ingat waktu lagi karena asyik berkutat di depan komputernya untuk face book an. Sehingga para ibu tersebut sampai terucap kata ingin cerai dengan suaminya bila tidak ingat akan anak-anaknya. Mereka merasa suaminya sudah keterlaluan dengan meng Add banyak anak remaja atau gadis atau janda. Janjian dengan mereka dan tanpa sungkan lagi memanggil mereka dengan kata "Say". Sedangkan pada istrinya sendiri tidak pernah semesra itu.

Beberapa hari yang lalu, harian Kompas juga yang memuat berita bahwa dengan adanya Face Book, banyak orang-orang yang stress terobati. Karena mereka dapat menulis apa yang mereka rasakan di Face Book. Mereka dapat ngobrol dengan teman-teman yang jauh yang serasa menjadi dekat sekali. Bertukar pikiran, membaca tulisan teman-teman yang terasa lucu. Hati yang sedang sedih atau gundah terasa terobati dengan adanya Face Book.

Yah begitulah hidup. Tidak ada yang serba positif dan tidak ada yang serba negatif. Semua itu tergantung orang yang menjalaninya.
Face Book, sekarang ini menjadi begitu populer. Bila kita bertemu teman, kita akan menanyakan apakah ia sudah daftar di Face Book?, dengan adanya Face Book, kita dapat berjualan secara Online, belajar Online, dan bisa mendapatkan ilmu secara gratis tanpa bayar.
Kalau ada seorang suami yang lupa diri karena Face Book, kenapa kita sebagai istri hanya mengeluh mengenai hal ini? Belajarlah untuk mengenal seperti apa sih Face Book. Mencoba belajar dan bisa Face Book an juga seperti suami. Bukan berarti kita ingin berbalas-balasan dengan suami, tapi agar suami tidak menyepelekan kita dan mengatakan kita gaptek. Agar suami juga bisa menghargai kita yang bukan hanya tahunya masalah dapur dan pekerjaan rumah saja.

Pertama kali aku mendaftar Face Book, karena suamiku yang menyuruhku mendaftar. Anakku yang membantu. Setelah beberapa bulan, suamiku juga mendaftar di Face Book. Dari Face Book, banyak teman-teman lama yang sudah tidak tahu dimana lagi tinggal dan khabarnya dapat diketemukan kembali. Kami senang dan dapat berbagi cerita bersama-sama.
untuk itu, berterima kasihlah pada orang yang menciptakan Face Book. Hingga dunia yang luas ini menjadi kecil. Hingga dunia ini menjadi tanpa batas. Manfaatkanlah Face Book dengan hal-hal yang positif. Jangan membuat suatu keluarga berantakan hanya karena Face Book. Karena Kerukunan suatu keluarga tetap harus dipertahankan. Ingatlah waktu, ingatlah keluarga. Kita harus tetap berada pada jalur-jalur yang normal.