Karena Cinta

Selasa, 25 Mei 2010

ANEURISMA

Tidak ada seorangpun yang mau mengalami Aneurisma. Sebenarnya apa sih Aneurisma itu? Aneurisma adalah bocornya pembuluh darah diotak (perdarahan otak). Penyakit ini datang dengan tiba-tiba tanpa gejala apapun. Banyak orang mengatakan tingkat kesembuhannya adalah 1:100.

Aku selama ini sehat-sehat saja. Olahraga setiap hari walaupun hanya olahraga ringan, Sudah hampir 3 tahun mengurangi konsumsi daging Ayam dan Sapi. Usia 45 tahun dengan berat badan 48 dan tinggi 158.

Pada Tgl 29 Maret 2010, aku ikut suamiku ke kantornya. Pada saat makan sore di kantin dekat dengan kantor, tiba-tiba aku merasa kepalaku pusing sekali. Aku merasa semua berputar-putar. Aku katakan pada suamiku “Pa, kepalaku pusing sekali, aku tidak pernah merasa pusing seperti ini. Aku takut Pa, aku bisa pingsan nih!” Hanya kata-kata ini yang kuingat sebelum kejadian selanjutnya terjadi.

Aku benar-benar sadar pada Sore hari tgl 13 April 2010. Sedang terbaring di Ruang perawatan Siloam dengan rambut yang baru tumbuh sedikit dari gundul. Ada luka jahitan dari atas kepala sebelah kanan terus kebawah samping telinga kanan sepanjang 30 Cm. Memakai baju seragam pasien berwarna biru garis-garis.

Didepanku ada anak-anakku dan suamiku serta 2 orang kakak perempuanku. Mereka bertanya silih berganti mengenai siapa nama anak, nama suami atau istri dari saudara-saudara kandung aku. Bertanya aku kerja dimana? Dari jawaban-jawabanku itu tidak semuanya benar. Ada juga jawabanku yang meragukan mengenai tempat kerjaku sekarang dimana. Seingatku, aku bekerja di Property. Padahal, aku sudah keluar kerja dari Property tersebut pada tahun 2008 dan kemudian menjalani asuransi pada awal tahun 2009.

Aku tidak pernah sadar bahwa aku sudah 2 minggu terbaring di rumah sakit. Suster yang mengelap badanku pagi dan sore. Pagi-pagi sarapan sudah tersedia. Makan siang, makan sore semua tepat waktunya. Pada pagi hari aku diajak fisio terapi (hari pertama masih menggunakan kursi roda, hari berikutnya jalan semampuku di bagian dalam rumah sakit dan naik tangga).Kakiku terasa lemah sekali. Aku melihat kakiku begitu kecil dan lembek tidak berisi. Untuk hari-hari berikutnya suamiku yang membimbingku untuk fisio terapi.
Di hidungku masih terpasang selang yang panjang terjulur keluar untuk aku minum obat. Selang itu terus masuk ketenggorokanku yang meyebabkan perih ditenggorokanku. Bila suamiku membelikan aku Ice cream, aku merasa senang sekali. Rasa dingin ice cream saat melewati tenggorokanku.

Tgl 19 April 2010, Selang yang menjulur dihidungku yang terlihat seperti belalai gajah mulai dicabut oleh suster atas perintah dokter. Tadinya aku merasa khawatir, Ternyata…… aku lebih nyaman makan dan minum setelah selang tersebut dicabut. Aku tidak tersedak atau batuk-batuk lagi. Keesokkan harinya aku belajar naik dan turun tangga. Aku begitu senang saat bisa naik tangga dengan mudah.

Pagi tgl 21 April 2010, aku sudah menghubungi anakku yang sulung karena anakku merangkap sebagai agen asuransiku. Aku ingin anakku sampai di rumah sakit pagi hari agar bisa cepat mengurus administrasi kepulanganku. Suamiku membereskan rumah dan kamar tidurku, karena sejak aku pulang dari rumah sakit aku akan tinggal di rumah anakku yang bungsu. Selesai semua administrasi rumah sakit, akupun dijemput oleh kakak perempuanku. Kakak-kakakku yang selalu membantu segala keperluanku, yang mau repot atas musibah yang menimpaku. Aku sangat berterima kasih sekali pada mereka.

Jam 14.00 aku tiba di rumah. Senangnya hatiku dapat kembali berkumpul bersama keluargaku. Hari-hari selanjutnya adalah hari-hari penuh harapan untuk masa depanku, hari-hari pemulihan kesehatanku. Aku harus mentaati apa yang dikatakan suamiku, anak2ku, mertuaku serta saudara-saudaraku.
“Jangan banyak pikir, jangan terlalu lelah bekerja, harus sabar dan tidak boleh latihan jalan dengan terburu-buru.”
Semua nasihat itu tanda sayang. Aku bersyukur dikelilingi oleh orang-orang yang menyayangi aku. Terima kasih Allah atas kesehatan yang kau berikan untukku, atas kesempatan hidupku yang diperpanjang. Semoga aku bisa menggunakan waktu yang Kau berikan dengan sebaik mungkin. Amien……(Bersambung)