Karena Cinta

Jumat, 08 Januari 2010

F B, FB......

Ada yang mengatakan, dengan adanya Face Book yang jauh menjadi dekat, yang dekat menjadi jauh. Apakah benar demikian?......

Beberapa bulan yang lalu, harian Kompas memuat keluhan beberapa orang ibu tentang suaminya yang sudah tidak ingat waktu lagi karena asyik berkutat di depan komputernya untuk face book an. Sehingga para ibu tersebut sampai terucap kata ingin cerai dengan suaminya bila tidak ingat akan anak-anaknya. Mereka merasa suaminya sudah keterlaluan dengan meng Add banyak anak remaja atau gadis atau janda. Janjian dengan mereka dan tanpa sungkan lagi memanggil mereka dengan kata "Say". Sedangkan pada istrinya sendiri tidak pernah semesra itu.

Beberapa hari yang lalu, harian Kompas juga yang memuat berita bahwa dengan adanya Face Book, banyak orang-orang yang stress terobati. Karena mereka dapat menulis apa yang mereka rasakan di Face Book. Mereka dapat ngobrol dengan teman-teman yang jauh yang serasa menjadi dekat sekali. Bertukar pikiran, membaca tulisan teman-teman yang terasa lucu. Hati yang sedang sedih atau gundah terasa terobati dengan adanya Face Book.

Yah begitulah hidup. Tidak ada yang serba positif dan tidak ada yang serba negatif. Semua itu tergantung orang yang menjalaninya.
Face Book, sekarang ini menjadi begitu populer. Bila kita bertemu teman, kita akan menanyakan apakah ia sudah daftar di Face Book?, dengan adanya Face Book, kita dapat berjualan secara Online, belajar Online, dan bisa mendapatkan ilmu secara gratis tanpa bayar.
Kalau ada seorang suami yang lupa diri karena Face Book, kenapa kita sebagai istri hanya mengeluh mengenai hal ini? Belajarlah untuk mengenal seperti apa sih Face Book. Mencoba belajar dan bisa Face Book an juga seperti suami. Bukan berarti kita ingin berbalas-balasan dengan suami, tapi agar suami tidak menyepelekan kita dan mengatakan kita gaptek. Agar suami juga bisa menghargai kita yang bukan hanya tahunya masalah dapur dan pekerjaan rumah saja.

Pertama kali aku mendaftar Face Book, karena suamiku yang menyuruhku mendaftar. Anakku yang membantu. Setelah beberapa bulan, suamiku juga mendaftar di Face Book. Dari Face Book, banyak teman-teman lama yang sudah tidak tahu dimana lagi tinggal dan khabarnya dapat diketemukan kembali. Kami senang dan dapat berbagi cerita bersama-sama.
untuk itu, berterima kasihlah pada orang yang menciptakan Face Book. Hingga dunia yang luas ini menjadi kecil. Hingga dunia ini menjadi tanpa batas. Manfaatkanlah Face Book dengan hal-hal yang positif. Jangan membuat suatu keluarga berantakan hanya karena Face Book. Karena Kerukunan suatu keluarga tetap harus dipertahankan. Ingatlah waktu, ingatlah keluarga. Kita harus tetap berada pada jalur-jalur yang normal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar